
Assalamualaikum semua nya ini adalah buku novel biografi Hamka yang di tulis oleh haidar musyafa.
Buku ini adalah peninggalan dari kakek aku. Aku menyelesaikan buku ini dalam waktu satu minggu lebih (464 halaman). Kira-kira selesai nya tiga bulan yang lalu.
Buku ini bercerita tentang biografi HAMKA dari kecil sampai ketika di Bengkulu yang merupakan pertama kalinya bertemu Ir. Soekarno.
Biodata Buya HAMKA
Nama asli : Haji Abdul Malik Karim Amrullah
Orang tua: Abdul Karim Amrullah (Safiyah) ibu pertama, (siti Hindun) ibu kedua
Tanggal lahir: 17 Februari 1908, Sungai Batang, Maninjau, Sumatera Barat, Hindia Belanda ( saat itu nusantara masih dijajah oleh belanda).
Tanggal wafat: 24 Juli 1981, Jakarta, Indonesia
Masa kecil
Tempat tinggal pertama: Tanah Sirah, kini masuk wilayah Nagari Sungai Batang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Tempat tinggal kedua: Kota Minangkabau
Sekolah:
1. Sekolah diniyah di Parabek.
2. Sumatera Thawalib.
3. (Setelahnya merantau hijrah ke yogyakarta, jawa sendirian umur 16 tahun)
Hobi:
Membaca buku, menulis tabloid keagamaan.
Yang bertemu di Yogyakarta:
1. Ja’far Amrullah ( adik ayah HAMKA )
2. H.O.S Tjokroaminoto ( Pemimpin Sarekat Islam ke-2 )
3. Ki Bagus Hadikusumo ( Pemimpin Muhammadiyah ke-5 )
4. Mohammad Natsir ( Anggota Partai Syarikat Islam Indonesia )

H.O.S Tjokroaminoto

Ki Bagus Hadikusumo

Mohammad Natsir
HOS Tjokroaminoto mengajarkan memperjuangkan indonesia dan islam, Ki Bagoes Hadikusomo mengajarkan dasar-dasar Islam dan dakwah. di Bandung bertemu Muhammad Natsir yang mengajarkan menulis sehingga Hamka menjadi Penulis Tabloid Pedoman Masyarakat.
Dia masa remajanya Hamka melakukan dakwah dan mengajarkan tentang Islam di beberapa daerah termasuk kampung halamannya, namun karena Model dakwahnya sangat keras sehingga ditolak dan namanya tercoreng.
Pemikiran Buya Hamka yaitu tidak memperjuangkan komunisme yang merajalela kala itu saat umur 16 tahun, hal itu berbanding terbalik oleh pandangan Bung Karno yang lebih memilih untuk membela Partai Komunis.
Buya Hamka juga mendukung pendirian sekolah-sekolah dan Lembaga Pendidikan yang menggabungkan ilmu agama dan ilmu umum.
Buya Hamka turut berkontribusi dalam terlibat dalam pergerakan Nasionalis dan mendukung perjuangan kemerdekaan melalui tulisan-tulisan yang ia buat.
Buya Hamka pertama kali bertemu soekarno di bengkulu setelah pertemuan Muhammadiyah ke-20 tahun 1938, dia sangat ingin sekali bertemu Soekarno setelah di beritahu oleh Ustad Pecinan.
Saat bertemu, Soekarno bercerita kenapa dia menjadi tahanan politik oleh pihak Belanda sampai saat ini.
Bagaimana pendapat teman-teman?
Tangguh.. Proud of you Son…
Keep the spirit. Makin rajin baca, makin rajin menulis ya…
iya, ma